Kumba Digdowiseiso Sebut Tiga Keuntungan Presidensi G20 di Indonesia: Consumption, Investment, Public Economics

  • Bagikan
Kumba Digdowiseiso, S.E., M.App.Ec., Ph.D

Pakar ekonomi, yang juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nasional, Kumba Digdowiseiso menilai bahwa penetapan Indonesia sebagai Presidensi G20 akan memberikan manfaat yang besar. Setidaknya, akan ada tiga manfaat bagi Indonesia di tengah upaya pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19.

Dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (15/09/2021), Kumba Digdowiseiso melihat bahwa forum Presidensi G-20 yang akan diselenggarakan selama satu tahun, mulai dari 1 Desember 2021 hingga November 2022 akan memberikan keuntungan secara langsung. “Saya kira ada tiga aspek yang dapat menjadi keuntungan bagi Indonesia, yaitu consumption, investment, dan public economics,” ujarnya.

Menurut Kumba, kehadiran para delegasi dalam 150 pertemuan selama setahun tersebut dapat meningkatkan kebutuhan konsumsi dan permintaan tenaga kerja. Dengan meningkatnya kebutuhan tenaga kerja yang diestimasi sebanyak 35 ribu dari berbagai sektor ini dapat meningkatkan tax rasio.

“Ini akan mendongkrak penerimaan pajak terhadap PDB kita, karena saat ini tax ratio kita masih rendah,” jelasnya.

Secara optimis, Kumba melihat bahwa Presidensi G20 dapat menjadi momentum untuk mendorong investasi di tanah air, yaitu menjadi ruang yang penting untuk mengekspose capaian kebijakan ekonomi pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.

“Tentunya ini akan mendorong confident dari investor global untuk percepatan pemulihan ekonomi. Karena pertumbuhan ekonomi kita bisa mencapai 7,07 persen pada kuartal II 2021 lalu,” ungkapnya.

Pertemuan tersebut, juga dapat mendorong kolaborasi antar negara dalam mencapai pemulihan pandemi secara global dan menyeluruh. “Seperti yang dikatakan Pak Menko Airlangga juga, vaksinasi harus menjadi global public goods dengan posisi strategis Indonesia saat ini. Karena keberadaan vaksin ini dapat berimplikasi pada aspek pembangunan lainnya seperti global subjective well being dan global objective well being yang mencakup pemerataan, mengurangi ketimpangan dan kemiskinan,” tambahnya.

Dalam konfrensi pers virtual pada Selasa (14/09/2021) malam, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan menyatakan Presidensi G20 memberi manfaat bagi Indonesia, baik dari segi ekonomi, pembangunan sosial maupun manfaat dari segi politik.

“Dari aspek ekonomi beberapa manfaat langsung adalah peningkatan konsumsi domestik yang diperkirakan bisa mencapai Rp 1,7 triliun, penambahan PDB hingga Rp 7,47 triliun dan melibatkan tenaga kerja sekitar 33.000 di berbagai sektor dan diharapkan secara agregat ini akan beberapa kali 1,5 sampai dua kali efek yang dicapai dari pertemuan IMF World Bank 2018 lalu,” kata Menko Airlangga.

Selain itu, tambah Menko Airlangga, acara ini juga menjadi momentum untuk menampilkan keberhasilan reform struktural yang telah dilakukan pemerintah Indonesia selama pandemi Covid-19 diantaranya dengan UU Cipta Kerja dan dengan Sovereign Wealth Fund. Kondisi ini bisa mendorong konfiden dari investor global untuk percepatan pemulihan ekonomi dan mendorong kemitraan Global yang saling menguntungkan.(*)

  • Bagikan