Dr Meithiana : Pemerintah Tidak Perlu Malu Batalkan Impor Beras

  • Bagikan

Pemerintah menyatakan akan mengimpor beras sebanyak 1 juta ton pada tahun 2021. Kebijakan ini mendapat sorotan dari berbagai kalangan, mulai petani, analis ekonomi dan juga para politisi.

Dr Meithiana Indrasari, Pengamat Ekonomi dari Universitas Dr. Soetomo Surabaya diantaranya. Dr. Mei, sapaan akrab Meithiana mengatakan bahwa keputusan pemerintah mengimpor beras dimasa panen raya tidaklah tepat.

“Keputusan pemerintah mengimpor beras 1 juta ton disaat panen raya tidak lah tepat. Apalagi stok beras Import tahun 2018 masih ada tersimpan di gudang Bulog tidak kurang dari 200 ribu ton dan sekarang sedang dihanguskan, karena kualitasnya sudah menurun”. Ujar Dr Meithiana yang juga Wakil Rektor Unitomo Surabaya, saat dihubungi redaksi kliksaja.co (22/03/2021).

Dr, Mei menambahkan bahwa mestinya pemerintah melalui Bulog menyerap semua hasil panen petani yang tahun ini yang datanya terjadi peningkatkan di banding panen tahun lalu. Jika masih ada kekurangan baru mengimpor.


“Pemerintah, dalam hal ini Menko Perekonomian dan Menteri Perdagangan tidak perlu malu untuk merevisi keputusan rencana Import beras. Justru jika keputusan tersebut direvisi atau dicabut akan memberikan respon positif masyarakat. Petani juga akan mendapatkan keuntungan dengan masa panen raya sekarang ini”. Tegas Dr. Meithiana yang juga Ketua MPW ICMI MUDA Jawa Timur.

Beberapa pejabat publik juga merespon beragam terkait kebijakan impor beras, Kementerian Pertanian, Syahrul Yasin Limpo misalnya beberapa hari yang lalu mengeluarkan statemen bahwa impor 1 juta beras masih wacana. Pun demikian dengan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang pasang badan kabijakan impor beras adalah tanggungjawabnya.

Sementara itu, para pengamat dan anggota DPR RI juga banyak menyuarakan penolakan kebijkan impor beras pemerintah.

Alasan mereka menyoroti kebijakan pemerintah adalah karena kebijakan impor di saat masa panen raya akan mengancam mata pencaharian petani. Imbas yang paling dirasakan, para petani dan pelaku bisnis hasil panen khawatir mengalami anjloknya harga.

Menteri Perdagangan Muhamamd Lutfi juga merespon kekhawatiran dan dampak buruk dari rencana importasi beras. Muhammad Lutfi mengatakan tidak ada niat sedikitpun dari pemerintah ingin menjatuhkan harga beras petani.

Lutfi mengklaim bahwa kebijakan impor 1 juta ton beras bertujuan untuk menjamin harga beras dan gabah kering petani agar tidak stabil. Bisa dikatakan rencana impor yang dilakukan pemerintah adalah untuk menjaga stabilitas pangan tanah air.

  • Bagikan